Solopos.com, SLEMAN—Langkah pemisahan terhadap bayi kembar di bagian kepala (berkepala dua) di RSUP Dr Sardjito dinilai sulit dilakukan.
Dokter bedah anak RSUP Dr Sardjito, Rochadi menyebutkan ia telah menangani bebarapa kasus bayi kembar siam. Rerata pasien dapat dipisahkan lantaran kondisi si pasien memungkinkan.
Namun mengenai bayi Usman-Munjiah, ia menyampaikan hal tersebut tidak dapat dilakukan. Sebab bayi yang dilahirkan dengan berat 4,2 kg tersebut hanya memiliki 320 cc darah dan sejumlah kelemahan lain.
“Kalau dipisahkan sangat riskan, akan ada pendarahan secara luar biasa,” terang dia, Selasa (2/7/2013).
Risiko tersebut, imbuh dia, serupa dengan kasus kembar Ladan Bijani dan Laleh Bijani asal Iran yang dioperasi Rumah Sakit Raffles, Singapura tahun 2003. Kala itu pasien mendapat penanganan untuk memisahkan tengkorak dan pembuatan pembuluh darah tiruan.
Namun karena pendarahan hebat, akhirnya Ladan meninggal dua hari setelah operasi, yaitu 8 Juli 2003 pukul 14.15 WIB. Sementara Laleh mengalami kritis dan meninggal pukul 17.00 WIB.
Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Dr Sardjito, Sutanto Maduseno menyampaikan tim dokter bayi pasangan Usman dan Munjian terbentuk per Senin (1/7). Tim yang terdiri dari 25 dokter dari berbagai keahlian ini akan berkolaborasi menangani pasien.
“Kedepan tim dokter ini yang akan bersama-sama merawat dan menangani pasien,” tandasnya
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, RSUP Dr Sardjito menerima pasien rujukan bayi bertubuh satu tetapi berkepala dua dari RS Duta Mulia Majenang Cilacap Jawa Tengah (Jateng).
Kepala Humas RSUP Dr Sardjito, Trisno Heru Nugroho, mengatakan bayi tersebut baru diterima rumah sakit pada Kamis (27/6) pukul 18.22. Bayi lelaki dari Usman, 36 dan Munjian, 27, ini dilahirkan secara operasi caesar pada Rabu (26/6) karena mengalami penampakan bokong (saat dilahirkan pantat bayi berada di bawah, bukan kepala).
“Dari observasi awal di Sardjito, bayi ini didiagnosa parapagus dicephalus on joint twins. Bayi ini lahir dengan tubuh satu tetapi memiliki dua kepala,” ujarnya saat ditemui di RSUP Dr Sardjito siang ini.
Kondisi bayi yang dilahirkan dengan panjang 46 cm, berat badan 4,2 kg ini disebutnya dalam kondisi sehat tetapi saat ini tengah dirawat di neonatal intensive care unit (NICU). Sebab secara medis bayi ini termasuk abnormal dan dikuatirkan menderita infeksi.