“Tema dialog ini diambil dari tema hari besar Hari Bakti Dokter Indonesia yaitu dokter untuk bangsa strategi merawat Indonesia. Ada alasan yang perlu disampaikan pada pertemuan dialog ini, yaitu kenapa dokter Indonesia berkwajiban atau memiliki tugas untuk tetap ikut serta merawat Indonesia, yang pertama adalah karena ada tugas sejarah yang dimilki oleh Dokter tentu tidak dimiliki oleh profesi lain yang dimulai pada tahun 1908 pada tanggal 20 Mei yaitu berdiri Budi Utomo.  Kedua dokter adalah manusia pilihan, karena itu dokter itu terdidik. Ketiga adalah dokter adalah profesi, dan profesi itu unik,” ujar Ketua Umum PB IDI – Dr. Zaenal Abidin, SH, MH dalam sambutannya pada acara “Dialog Kebangsaan “Merawat Ibu dan Anak, Upaya Menyiapkan Masa Depan Indonesia” Dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional 2015 dan Hari Bakti Dokter Indonesia ke-107 pada tanggal 19 Mei di Gedung PB IDI jl Samratulangi 29 Jakarta Pusat.

Dr. Zaenal menambahkan bahwa tiga poin inilah maka Indonesia tetap harus ikut merawat Indonesia. Karena itu pula sama seperti merawat ibu, yaitu ibu dirawat sehingga ibu bisa merawat anaknya. Sama halnya dengan dokter harus dirawat, harus dijaga dan harus dilindungi. Dokter ini unik, stategis dan dibutuhkan oleh Negara. Kalau tidak dirawat dan tidak dilindungi. Bagaimana dokter ini bisa merawat Indonesia. Bisa memberi pelayanan untuk Indonesia.

“Makanya dokter di daerah terpencil dan daerah perbatasan dokter harus dilindungi. Dilindungi dengan asuransi apa saja agar mereka dapat amalkan profesinya dan merawat masyarakat Indonesia,” ujar Zaenal.

Acara dilanjutkan dengan dialog kebangsaan yang dimoderatori oleh Dr. Adib Khumaidi, SpOT dan sebagai pembicara pertama dari Dirjen Bina Gizi dan KIA Kemenkes RI yang disampaikan oleh Dr. Jane Soepardi, MPH, DSc yang memaparkan tentang “Implementasi Regulasi Terkait Kesehatan Ibu dan Anak Serta Tantangan Secara Nasional.”

Pembicara Kedua, dari Ketua PP PDGMI – Prof. Dr. Endang L Achadi, MPH, Dr.PH yang memaparkan tentang “Gizi dan Ketahanan Kesehatan.” Pembicara Ketiga, dari Yayasan Kanker Indonesia – Dr. Rukmini yang memaparkan tentang “Angka Kejadian dan Penanggulangan Kanker pada Perempuan.” Dan Pembicara terakhir dari Ketua Komisi IX DPR RI – Bapak Dede Yusuf yang memaparkan tentang “Masa Depan Kesehatan RI di Indonesia Dalam Skema Legislasi dan Kebijakan Anggaran DPR RI.

error: Content is protected !!